Perkenalan CSS Overflow
CSS Overflow secara umum digunakan untuk menentukan apakah bagian elemen yang keluar dari garis batas akan ditampilkan atau disembunyikan, atau sekedar diberi scroll bar untuk mengatasi ruang sempit tanpa membuang bagian-bagian elemen yang tersembunyi. Deklarasi overflow dapat dituliskan seperti ini:
overflow:auto;
Nilai auto
pada properti overflow
dapat diartikan bahwa bagian-bagian elemen yang melebihi batas akan diatasi dengan menambahkan scroll bar pada area yang sempit. Nilai overflow
juga dapat ditulis sebagai hidden
yang artinya bahwa bagian-bagian elemen yang akan melebihi batas akan disembunyikan. Nilai visible
pada properti overflow
akan memberikan penampilan area seperti halnya tidak mendeklarasikan overflow sama sekali.
Properti overflow
dapat dibagi menjadi dua, yaitu overflow-x
dan overflow-y
. overflow-x
digunakan untuk menentukan nasib bagian elemen yang keluar dari area hanya dari sudut pandang horizontal saja, sedangkan overflow-y
digunakan untuk menentukan nasib bagian elemen yang keluar dari area hanya dari sudut pandang vertikal saja.
Untuk memberikan hasil tampilan penerapan CSS Overflow yang jelas, setidaknya kamu harus menambahkan deklarasi ukuran tinggi dan lebar area dengan nilai yang lebih kecil dari ukuran lebar dan tinggi konten yang ada di dalamnya. Cara penerapannya bisa dituliskan secara top down ataupun inline seperti ini:
Top-Down | Inline |
---|---|
<style type='text/css'> | <div style='width:270px;height:200px;overflow:auto;'> |
Penerapan-Penerapan yang Lebih Beragam
overflow:auto;
overflow-x:auto;overflow-y:hidden;
overflow-x:hidden;overflow-y:auto;
overflow:hidden;
overflow:visible;
Tambahan
Selain auto
, properti overflow
juga bisa dituliskan dengan nilai scroll
:
overflow:scroll;
Namun kekurangan nilai ini adalah ketidakbisaannya di dalam menghilangkan scroll bar secara otomatis saat sudah tidak ada lagi elemen yang keluar dari area:
0 comments:
Post a Comment